Sebuah
cerita dari nawak Aremania lawas, tentang pengalamannya dukung Arema di
Senayan, pada babak 8 besar Liga Indonesia tahun 2000. Ini jaman2 kejayaan
Pacho-Juan Rubio dan Araya, juga jaman2 Aremania dikenal sebagai pelopor
suporter kreatif dan atraktif. Semoga dapat memberikan inspirasi dan membangkitkan
nawak2, untuk kembali memenuhi stadion.
Sekedar berbagi cerita Ker__wow maseh segar dalam
ingatan, saat itu aku masih klas 2 atau 3 sma. Berangkat menggunakan kereta
ekonomi Mataremaja yg penuh sesak, konon kereta ini gratis Aremania ini di sumbang
oleh Tinton Suprapto (pengusaha/promotor olahrga otomotif nasional).
Aremania di tampung oleh sam Anton Baret di gelor
bulungan, tapi banyak Aremania yang tercecer di segala penjuru jakarta. Akupun
tidur tak tentu tempat, hari ini di tribun kolam renang, besok di depan gerbang
stadion senayan besoknya entah dimana lagi yang jelas mbambong selama 1 minggu
di kompleks senayan. Saat itu pertandingan digelar 2 hari sekali sehingga
sangat nanggung Aremania pulang sebelum semua laga usai.
Pertandingan pertama di gelar AREMA VS PERSIJA,
Aremania mengejutkan pihak panpel. diluar dugaan sekitar 8-10rbu Aremania
memadati stadion dan mengalahkan Jakmania yang mungkin hanya separo atau 3/4
Aremania. Sang dirijen Sam Yuli dan Sam kepet naik atap bus yang dibawa masuk
stadion agar bisa mengkomando semua aremania. Sebelum pertandingan dimulai
Aremania seperti biasa bergemuruh bernyanyi dan menari tiba2 suara dari Mic.
Sam Ovan Tobing menyapa "Aremania sudah makan belum?" kemudian
dijawab oleh Aremania "Belum" dalam pikiran semua Aremania "gak
mangan gak popo seng penting iso nontok AREMA."
Arema lolos 8 besar satu grup bersama Persija, Pelita
Solo & Persikota. Pertandingan digelar 2 har Pertandingan pertama Arema
mengejutkan dengan mengalahkan Persija 2-1, Bermain imbang 1-1 dengan
Persikota, dan pada pertandingan terakhir ketika hanya butuh imbang saja untuk
memastikan lolos kelangkah selanjutnya. Tiba2 dibantai 3-0 oleh Pelita Solo tim
juru kunci. Kejadian ini mematik pertanyaan luar biasa oleh para Aremania saat
itu. sehingga munculah isu tentang pengusaha kafe Hore2 sampai tempat
nongkrongnya para petinggi Tim tertentu di situ. Tak kalah panas sebuah
ungkapan bernada kecewa saat itu "AREMA pulang bawa Uang AREMANIA pulang
bawa Utang".
Pulang dari Jakarta dengan perasaan Galau karena Arema
tersingkir dengan penuh Pertanyaan Aremania langsung melakukan demo. aku scra
pribadi Lebih galau lagi bahwa Bendera AREMAku yang bergambar seekor Singa
menggeliat dari hasil patungan bersama seorang saudara hilang di senayan.
Setelah pertandingan pertama selesai sedikit ada
gesekan kecil dengan Jakmania tetapi kemudian Netral dengan bernyanyi dan
menari bersama___ Keluar stadion terlihat muka bahagia krn arema nganem lawan
persija, tapi bisa dilihat muka semua nawak Aremania lapar & Dahaga. Meski
kompleks senayan dipenuhi dengan PKL tidak ada aksi penjarahan. Hingga saat
Truk aparat TNI akan meninggalkan stadion tiba2 nasi bungkus yg sebenarnya
jatah aparat itu dibagikan oleh TNI langsung ke kelompok Aremania. hal ini memperlihatkan
simpatinya pihak aparat pada aremania yang santun. kontan saja Aremania makan
gratis dan berbagi dengan aremania lainya. Tak kalah dengan aparat ada juga PKL
yang sengaja membagian daganganya pada Aremania.
Percaya atau tidak saat pertandingan belum dimulai
disudut lain tiba2 muncul spanduk bertuliskan "BONEK 2000", mungkin
kalau nawak2 pernah lihat Pon 2000 di Gelora Delta spanduk ini pernah nongol.
Kontan spanduk ini diamankan oleh Pentolan Aremania. Dan juga percaya atau
tidak saat pulang kemalang banyak nawak2 dari Pasuruan juga kediri yang ikut
mendukung AREMA jadi sebenarnya mereka itu dulu saudara kita.
Bagi ayas pertandingan ini bukan pertandingan biasa
tapi ini adalah sejarah. Sejarah Bagi Aremania untuk menampilkan wajah baru
suporter Indonesia. Di Senayan Inilah Poin saat AREMANIA mulai di kenal publik
sehingga kejadian lainya adalah diangkat dalam sebuah surat kabar. BOLA menulis
Headline yang berjudul "KADIT ITRENG KERA NGALAM" (bisa dilihat
copynya di http://groups.yahoo.com/group/arema-l/message/1214
) isinya liputan tentang atraktif dan suportifnya
suporter AREMANIA dan fenomenanya dilapanganya. Tulisan ini dibuat oleh SIGIT
NUGROHO, sedang JAWA POS mengangkat Hedline dengan Judul "EUFORIA".
Dan sedikit tambahan saat itulah lagu "wajib"
AREMANIA yaitu PADAMU NEGRI didengar dan disaksikan langsung oleh ketum PSSI
Agum Gumelar. Hal ini membuat Agum terharu dan menobatkan AREMANIA sebagai
suporter terbaik di kala itu (tahun 2000) tak sampai di situ bahkan Pak Agum
mengundang Yuli sumpil untuk bertemu dengan seluruh Manager Tim sepakbola
Indonesia guna memberikan penjelasan bagaimana AREMANIA mengubah paradigma
suporter Indonesia. Tiidak hanya bgmna soprtif dan atraktif tapi juga bagaimana
AREMANIA mempunyai kesadaran penuh untuk membeli tiket saat Tim Idola
bertanding.
Pesan pribadi ayas adalah Kita AREMANIA telah tampil ke
publik Indonesia sebagai Pelopor/Pioner Suporter yang Atraktif, Kreatif dan
Anti Anarkis saatnya kita membuang RASIS dari Kanjuruhan. Jangan ada lagi kata
"Jancok, Anjing, atau diBunuh saja". Kita telah menanam baik dengan
prilaku seperti itu maka jangan sampai berbuah buruk dengan bernyanyi Rasis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar